Kelebihan dan Kekurangan Fast Startup di Windows

Pelajari kelebihan dan kekurangan Fast Startup di Windows serta cara mengaktifkan dan menonaktifkannya lewat Control Panel, CMD, dan Registry Editor.

Awal Mula Fitur Fast Startup di Windows

Kamu pasti pernah merasakan bagaimana menyebalkannya menunggu laptop atau PC yang lama sekali booting. Bahkan, kadang kita sudah keburu ngeteh atau bikin kopi dulu, tapi laptop masih juga belum siap digunakan. Nah, masalah ini dulu sering banget dialami oleh pengguna Windows, terutama di masa-masa sebelum Windows 8 muncul. Booting yang lambat itu seperti analogi hidup yang penuh penundaan: bikin frustrasi!

Untuk menjawab keluhan tersebut, Microsoft akhirnya memperkenalkan fitur baru bernama Fast Startup di Windows 8. Pada dasarnya, fitur ini adalah gabungan antara mode Hibernate dan Shutdown. Jika biasanya kamu mematikan komputer, sistem operasi akan menutup semua aplikasi dan mematikan seluruh sistem, namun di Fast Startup, sebagian dari sistem operasi akan disimpan ke file hibernasi, sehingga ketika kamu menyalakan lagi, komputer bisa langsung "loncat" ke keadaan yang hampir siap pakai.

Jadi, bisa dibilang Fast Startup ini adalah penyelamat bagi para pengguna Windows yang ingin booting lebih cepat. Fitur ini tetap dipertahankan hingga Windows 10 dan 11, dan sampai sekarang masih jadi salah satu fitur andalan.

Ini perbedaan proses booting dengan fitur fast start up off (Cold Boot) dan juga on (Fast Startup).

Sumber gambar: eightforums.

Namun, seperti halnya inovasi lainnya, Fast Startup juga datang dengan kelebihan dan kekurangannya. Jangan khawatir, kita akan bahas secara detail semua itu di sini, termasuk cara mengaktifkan dan menonaktifkannya—bahkan dengan beberapa trik seru yang nggak mainstream, seperti lewat Command Prompt (CMD) dan Registry Editor. So, mari kita lanjut!

Kelebihan Fast Startup

Kita semua suka yang serba cepat, kan? Apalagi kalau urusannya sama booting komputer. Nah, berikut adalah beberapa kelebihan Fast Startup yang bikin fitur ini banyak disukai:

  1. Booting yang Lebih Cepat Kelebihan utama Fast Startup adalah sesuai namanya: lebih cepat saat startup. Dengan menggunakan file hibernasi, Windows bisa melewati proses inisialisasi sistem yang biasa dilakukan saat startup normal. Jadi, waktu yang biasanya digunakan buat nge-load kernel dan driver bisa dipangkas. Hasilnya, booting terasa jauh lebih cepat, bahkan hingga beberapa detik lebih singkat dibandingkan dengan shutdown biasa.

    Dengan Fast Startup, rasanya seperti bangun tidur tapi belum mandi, langsung berangkat kerja. Cepat? Ya, tapi jangan tanya soal "kebersihan" di belakangnya.

  2. Efisiensi Waktu dan Energi Karena booting lebih cepat, ini tentu menghemat waktu. Terutama kalau kamu lagi buru-buru buat presentasi atau pekerjaan penting, fitur ini jadi penyelamat. Selain itu, Fast Startup juga mengurangi konsumsi daya, terutama untuk perangkat yang menggunakan SSD (Solid State Drive), karena sistem tidak perlu menulis dan membaca data sebesar pada hibernasi penuh.

  3. Nyaman untuk Pengguna Laptop Buat kamu yang sering menggunakan laptop, fitur ini sangat membantu ketika kamu harus sering mematikan dan menyalakan perangkat. Fast Startup memastikan baterai nggak terkuras banyak ketika kamu mematikan laptop, karena fitur ini mengurangi penggunaan daya saat startup.

Kekurangan Fast Startup

Di balik kemudahannya, tentu saja ada beberapa kekurangan Fast Startup yang perlu kamu ketahui. Ini bukan berarti Fast Startup jelek, tapi lebih ke pemahaman bahwa setiap fitur punya sisi negatif juga. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Tidak Melakukan Full Shutdown Saat menggunakan Fast Startup, komputer kamu sebenarnya nggak pernah benar-benar mati total. Ini bisa jadi masalah jika ada bug atau driver yang bermasalah, karena beberapa perubahan sistem hanya bisa diterapkan setelah full shutdown. Jadi, dengan Fast Startup aktif, ada kemungkinan beberapa masalah di sistem nggak langsung teratasi.

  2. Bermasalah dengan Dual Boot Jika kamu pengguna dual-boot (misalnya, Windows dan Linux), Fast Startup bisa menimbulkan masalah. Karena saat Fast Startup aktif, partisi Windows bisa terkunci, yang membuat OS lain tidak bisa mengaksesnya. Hal ini bisa bikin frustrasi, terutama jika kamu sering berpindah-pindah OS.

  3. Driver dan Update Tidak Selalu Terinstal dengan Benar Fitur ini menyimpan beberapa bagian sistem operasi dalam file hibernasi. Tapi masalahnya, ketika kamu mematikan komputer dengan Fast Startup aktif, beberapa update atau perubahan pada driver tidak akan diterapkan hingga kamu benar-benar melakukan full shutdown atau restart. Kalau kamu bertanya-tanya kenapa update Windows nggak pernah beres, mungkin Fast Startup penyebabnya.

    Fast Startup ini kayak kamu yang pura-pura tidur biar nggak disuruh kerja. Kelihatan mati, tapi sebenarnya lagi standby! 😄

  4. Masalah pada Drive yang Dihubungkan Fast Startup kadang bermasalah dengan hard drive eksternal atau USB flash drive. Kalau kamu mencabut drive eksternal saat komputer dalam keadaan Fast Startup, drive tersebut mungkin tidak akan terbaca dengan benar saat kamu menyalakan komputer lagi.

Cara Mengaktifkan dan Menonaktifkan Fast Startup

Sekarang, setelah tahu apa itu Fast Startup dan segala kelebihan dan kekurangannya, kamu mungkin ingin mencoba fitur ini atau justru mematikannya. Untungnya, Microsoft membuat proses ini cukup mudah. Berikut tiga cara untuk mengaktifkan atau menonaktifkan Fast Startup.

Cara Biasa: Melalui Control Panel

fast startup

Ini cara yang paling umum dan mudah dilakukan, terutama buat kamu yang nggak mau ribet.

  1. Buka Control Panel (kamu bisa mencarinya di kotak pencarian Windows).
  2. Klik Power Options.
  3. Di sisi kiri, pilih Choose what the power buttons do.
  4. Klik Change settings that are currently unavailable (kalau opsi ini terkunci).
  5. Di bagian bawah, kamu akan melihat opsi Turn on fast startup (recommended). Centang untuk mengaktifkan, atau hilangkan centang untuk menonaktifkan Fast Startup.
  6. Klik Save changes dan selesai!

Kalau udah sejauh ini tapi masih bingung, mungkin laptopmu perlu jalan-jalan sejenak ke teknisi! 😄

Cara Melalui Command Prompt (CMD)

powercfg -h off

Buat kamu yang suka tantangan atau penggemar tampilan layar hitam khas CMD, kamu juga bisa mengaktifkan atau menonaktifkan Fast Startup lewat sini.

  1. Buka Command Prompt dengan hak administrator (klik kanan, pilih Run as administrator).

  2. Ketik perintah berikut untuk menonaktifkan Fast Startup:

    powercfg -h off

    Ini akan mematikan hibernation dan juga Fast Startup, karena keduanya saling berhubungan.

  3. Jika kamu ingin mengaktifkannya lagi, cukup ketik:

    powercfg -h on

    Perintah ini akan mengaktifkan kembali hibernation dan juga Fast Startup.

Cara Melalui Registry Editor

Kalau kamu suka utak-atik hal teknis dan nggak takut "nyentuh" Registry Editor, cara ini cocok buat kamu. Tapi, hati-hati ya! Salah-salah mengubah registry bisa berakibat buruk pada sistem Windows.

  1. Tekan tombol Windows + R untuk membuka kotak dialog Run.

  2. Ketik regedit dan tekan Enter.

  3. Navigasi ke path berikut:

    HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Power
  4. Di sebelah kanan, cari entri bernama HiberbootEnabled.

  5. Klik dua kali pada entri tersebut, lalu ubah nilai 1 (untuk mengaktifkan Fast Startup) atau 0 (untuk menonaktifkannya).

  6. Klik OK, tutup Registry Editor, dan restart komputer untuk melihat perubahannya.

run regedit
Buka regedit

HiberbootEnabled
Berikan value data: 0

"Main-main" di registry itu seperti otak-atik mesin mobil. Salah langkah sedikit, bisa bikin "mogok". Jadi, hati-hati ya! 😅

Kelebihan dan Kekurangan Fast Startup

Setelah membahas panjang lebar tentang Fast Startup, sekarang kita tahu bahwa fitur ini bisa memberikan keuntungan besar, terutama dalam hal mempercepat waktu booting. Namun, di sisi lain, ada beberapa kekurangan yang juga perlu diperhatikan, seperti masalah dengan update dan driver, serta kendala bagi pengguna dual boot.

Jadi, apakah kamu sebaiknya mengaktifkan Fast Startup? Jawabannya tergantung pada kebutuhan kamu. Kalau kamu suka waktu booting yang cepat dan nggak masalah dengan beberapa kompromi, aktifkan saja fitur ini. Tapi, kalau kamu sering menggunakan dual boot atau butuh melakukan full shutdown secara rutin, sebaiknya matikan fitur ini.

Akhirnya, apapun pilihanmu, yang penting adalah laptop atau PC kamu bisa bekerja sesuai keinginan. Siapa tahu, setelah menonaktifkan atau mengaktifkan Fast Startup, performa perangkat kamu bisa lebih optimal. Jadi, yuk coba sekarang dan rasakan bedanya! 

Posting Komentar

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.